Pemerintah Izinkan Batu Bara Diangkut Tongkang, Akses Jambi Terancam Putus
Tongkang bermuatan batu bara saat melewati Sungai Batanghari di bawah Jembatan Batanghari 1. |
JAMBI - Kebijakan pemerintah memperbolehkan batu bara diangkut pakai tongkang melalui Sungai Batanghari berpotensi menimbulkan bencana besar. Dampak kebijakan tersebut yang kini sangat terlihat adalah terjadinya kecelakaan di sungai. Berkali-kali tongkang menabrak bagian dari tiang jembatan.
Terbaru, peristiwa tongkang menabrak pengaman tiang Jembatan Batanghari 1. Jembatan yang berada di ruas Jalan Lintas Timur Sumatera ini, yang menghubungkan Jambi dengan Riau, merupakan akses yang sangat vital.
Peristiwa tongkang menabrak tiang penyangga Jembatan Batanghari 1 ini terjadi pada Minggu (17/11/2024) pagi. Dampaknya, tiang penyangga jembatan ini mengalami keretakan. Peristiwa itu terekam kamera warga.
Pada video yang beredar, tongkang ditarik menggunakan tagboat Equator 12 lalu menyerempet tiang penyangga jembatan. Tongkang terpantau dalam keadaan kosong. Saat itu ditarik ke hulu untuk memuat batu bara.
Kasus serupa juga terjadi beberapa waktu lalu di jembatan ini. Pernah juga terjadi di sejumlah jembatan yang merupakan akses penting untuk ekonomi dan transportasi Jambi.
Ketua DPRD Provinsi Jambi, M Hafiz, yang turun ke lokasi bersama sejumlah anggota dewan, dinas perhubungan, dan BPJN, meminta pihak yang menabrak jembatan tersebut bertanggung jawab. Polairud Polda Jambi juga diharapkannya memproses pengusaha pemilik tongkang.
Melanggar Regulasi
Ketua DPRD Jambi, Hafiz, mengungkapkan, hasil diskusi instansi terkait, ada administrasi yang tidak dipenuhi para pengusaha sebelum lakukan bisnis pelayaran pengangkutan batu bara. Izin belum dilengkapi, tapi bisnis pengangkutan sudah dijalankan.
Dia merekomendasikan angkutan batu bara jalur sungai disetop sampai dengan semua aturan bisa dipenuhi. “Kami setuju saja kalau penyaluran ini distop terlebih dahulu,: ungkapnya.
Persoalan angkutan batu bara di Jambi tidak pernah tuntas. Dulu melewati jalan umum, berdampak pada kerusakan parah pada infrastruktur jalan. Selain itu banyak nyawa melayang ditabrak truk batu bara.
Pemerintah kemudian membuka opsi melalui sungai. Terlalu terburu-buru demi pertumbuhan ekonomi, akhirnya menyebabkan banyak masalah. Selain kerap menabrak jembatan, juga ada kasus menabrak usaha kerama warga. (*)
Post a Comment